Tugas Cerpen B.Indo (2)

KAMI DAN SELA

Dia adalah salah satu di antara kami. Dia punya selera yang paling berbeda di antara kami, mulai dari cara berpakaian hingga artis idola.

Dia adalah Sella yang punya umur paling tua di antara kami berlima yaitu aku, Qisya, Nana, dan Mia.

Kami sudah berteman sejak duduk di bangku SMP. Dulu selalu ada hari dimana kami menghabiskan waktu bersama dengan keceriaan tentunya.

Sekarang kami sudah duduk di bangku SMA, kelas 10 tepatnya usia dimana sepertinya sudah tidak pantas untuk disebut anak-anak.

Dan berbagai perubahan pun mulai kami rasakan, terlebih kami tidak satu sekolah lagi. Kami harus merelakan Mia dan Nana yang berbeda sekolah dengan kami ber3.

Sudah lumayan lama kami tidak kumpul lengkap berlima karena sekarang kami sudah punya kesibukan masing-masing sehingga sangat sulit untuk menyamakan jadwal. Tapi sungguh, kami rindu saat-saat masih bisa bersama-sama seperti dulu.

Sekarang kami juga sudah menemukan berbagai hal baru di SMA kami masing-masing, mulai dari guru, pelajaran, tata tertib hingga teman.

Hal yang terakhir adalah yang paling mengena untuk kami berlima. Di bangku SMA ini kami mulai mencoba untuk beradaptasi dengan lingkungan dan teman-teman yang baru dan kami harus bisa melakukan itu jika tidak ingin tereliminasi dengan sendirinya dikarenakan kami yang tidak mampu bergaul dengan lingkungan yang baru ini. Sulit memang rasanya untuk memulai yang baru, karena dulu kami sudah punya yang terbaik.

Tak terkecuali Sella, di kelasnya yang sekarang ia menemukan berbagai macam jenis teman yang berbeda-beda sifat. Oiya perlu diingat, antara aku, Sella, dan Qisya kami saling berbeda kelas. Sesuai dengan sifat Sella yang selalu merasa tertantang dengan hal baru, ia merasa sangat senang dapat mengenal teman-teman barunya di SMA ini.

Sudah hampir 4 bulan lebih kami duduk di bangku SMA. Kami merasakan perbedaan yang sangat pada diri Sella. Kami merasa cemburu ketika melihat ia bermain dan tertawa dengan teman-teman barunya, mungkin sifat kami ini terlalu kekanak-kanakkan tapi wajar karena kami masih punya perasaan dan masih ingin bersama-sama dengan Sella.

Berbagai ketidak cocokkan pun mulai muncul diantara kami. Kadang kami menangis saat mengingat keadaan pertemanan kami yang seperti ini, yang egois dan tidak mau saling terbuka satu sama lain. Entah kenapa kami selalu memojokkan Sella yang hampir selalu absen saat kami main bersama. Yaa lagi-lagi kami merasakan perubahan yang sangat pada diri Sella.

Tapi Sella punya alasan sendiri tentang perubahan pada dirinya. Dia sama seperti remaja lain yang selalu ingin masuk di dunia baru, yang selalu ingin mencoba ini itu, yang selalu ingin kenal dengan siapa saja. Itulah Sella dia memang paling berani diantara kami.

Sella ingin hidupnya tidak monoton yang melulu hanya dengan kami berlima, ia ingin punya banyak teman dan pengalaman dengan orang-orang baru. Ia tidak ingin terus-terusan berada di dalam lingkaran yang sama, ia selalu ingin mencoba masuk ke lingkaran yang lain. Dan tentang ketidakhadiran dia disetiap pertemuan kami, ia juga punya alasan. Ia hanya tidak ingin membuat kami kecewa dengan menolak ajakan kami, menurutnya tidak membalas ajakan kami itu lebih baik karena memang kami selalu mengajak dia secara mendadak, sementara ia sudah punya janji dengan temannya yang lain.

Lama kelamaan kami sadar akan alasan Sella itu meskipun ia tidak pernah menyatakan langsung di depan kami, karena Sella memang sulit terbuka untuk masalah pribadinya. Di satu sisi kami marah pada Sella dan di sisi lain kami menangis mengingat betapa egoisnya kami tidak seharusnya kami kekanak-kanakkan seperti ini. Kami hanya bisa memohon yang terbaik untuk Sella, sebisa mungkin kami selalu mengingatkan Sella agar ia tidak masuk ke dalam lingkaran yang salah dan Sella sudah cukup dewasa untuk membedakan mana yang baik untuk dirinya dan mana yang tidak.

Sella pun merasa sedih telah membuat kami seperti ini, ia selalu berusaha membuat bahagia kami dan teman-temannya yang lain. Karena itulah Sella, ia punya banyak teman dan ia selalu berusaha untuk tidak mengecewakan teman-temannya.

Sella hanya ingin mencoba hal-hal yang baru dengan teman-teman yang baru, biarkan ini jadi pengalaman hidup Sella. Jika nanti Sella sudah selesai mencoba semuanya kami yakin dia akan memilih salah satu yang terbaik dan semoga itu adalah kami. Karena kami semua selalu ada untuk Sella dan kami harap Sella juga selalu ada untuk kami.

Sebentar lagi kami akan naik ke kelas 11 cara berfikir kami pun mulai dewasa, kami coba terima semua perbedaan Sella itu karena kami yakin di balik Sella yang sekarang masih ada Sella yang dulu.

Kami belajar satu hal, sahabat itu tidak selamanya kita bawa saat senang, sahabat itu mau dan harus mau untuk kita bawa di saat sedih bahkan di saat suasana mencekam sekalipun. Dan sahabat yang baik itu tidak akan pernah saling mengekang, sahabat yang baik itu akan saling memberi pengertian dan saling memberi pelajaran serta pengalaman. Jangan pernah berharap untuk dapat selau bersenang-senang bersama karena sadar atau tidak kamu pasti akan muak dengan semua itu, dan jangan menangis saat persahabatan itu bertemu kerikil-kerikll tajam dalam perjalanannya karena sesungguhnya kerikil itu akan selalu datang dalam kehidupan kita. Jika kamu belum merasakan kerikil-kerikil tajam itu, kamu tidak akan pernah merasakan betapa bahagianya mempunyai mereka dan tidak pernah merasakan betapa pentingnya mereka untuk kita.

Teruntuk Sella sahabat kami :)