WOW sudah 2018!!!
Jadi sudah 2 tahun yang lalu nulis di blog ini. Gak deng, sering nulis cuma di draft aja he he he.
Jadi gini... sekarang udah mau 6 tahun numpang tinggal di Jakarta. Pingin cerita aja gimana hubungan kami selama ini dan apa aja yang udah gue dapet.
Pertama-tama gue sangat bersyukur dulu memutuskan untuk merantau. Kenapa Jakarta? Pertama ini provinsi di luar tanah kelahiran yang paling sering gue datengin, terus jaraknya cuma beberapa jam dengan rumah via darat+laut, dan karena banyak saudara disini. Oiya satu lagi, karena semua mua nya ada di Jakarta.
Iya bener semuanya ada disini, yang ga ada disini cuma RUMAH (Ayah, Ibu, keluarga, dan kenyamanannya). Mungkin cuma itu satu-satunya hal yang gue gak suka dari berada di Jakarta. Sisanya semakin kesini gue semakin bisa berdamai.
Hasil yang paling kerasa akhir-akhir ini dari merantau adalah gue lebih mengenal diri gue sendiri. Mungkin gue telat yaa baru mengenal diri sendiri beberapa tahun belakangan.. but everyone have their own time zone right?
Dulu... di rumah itu semua semua tersedia dan ada yang ngurus, no, maksud gue bukan yang apa-apa diurusin macem princess. Di rumah itu ada ayah ibu, mau apa tinggal bilang, mereka yang ngurusin listrik bayar ini itu dan lain-lain (paham kan maksudnya gimana?). Gue jadi ngga tau mana yang sebenar benarnya gue mau dan baik buat gue, yaa dicekokin dan ngikutin alur aja gitu.
Lalu... semenjak merantau semua muanya harus ngurusin sendiri apalagi semenjak udah kerja, beli ini itu, ngatur keuangan, catat pengeluaran pemasukan, interaksi sama orang lain, dan banyak lagi, semuanya demi bertahan hidup disini.
Dari semua itu secara gak sadar jadi belajar mengenal diri sendiri. Dulu cuma mikir kok gue gini ya? kenapa? kenapa gue gak bisa begitu?
Sekarang pelan-pelan mulai mencari jawabannya, meluruskan benang kusutnya, dan akhirnya menerima diri sendiri ini yang paling penting.
Sekarang jadi sering bergumam dalam hati, O... ternyata gue tu gak suka begini. Ooo... ini ni yang gue banget. Ooo... gue beda sama mereka. Dan lain-lain.
Mungkin ini yang kata orang proses mencari jati diri. Dan sampe sekarang pun gue masih terus "mencari" dan berusaha "berdamai" untuk diri sendiri.
Terima kasih Jakarta atas semua baik buruknya.
I believe everything happens for a reasons.
Jadi sudah 2 tahun yang lalu nulis di blog ini. Gak deng, sering nulis cuma di draft aja he he he.
Jadi gini... sekarang udah mau 6 tahun numpang tinggal di Jakarta. Pingin cerita aja gimana hubungan kami selama ini dan apa aja yang udah gue dapet.
Pertama-tama gue sangat bersyukur dulu memutuskan untuk merantau. Kenapa Jakarta? Pertama ini provinsi di luar tanah kelahiran yang paling sering gue datengin, terus jaraknya cuma beberapa jam dengan rumah via darat+laut, dan karena banyak saudara disini. Oiya satu lagi, karena semua mua nya ada di Jakarta.
Iya bener semuanya ada disini, yang ga ada disini cuma RUMAH (Ayah, Ibu, keluarga, dan kenyamanannya). Mungkin cuma itu satu-satunya hal yang gue gak suka dari berada di Jakarta. Sisanya semakin kesini gue semakin bisa berdamai.
Hasil yang paling kerasa akhir-akhir ini dari merantau adalah gue lebih mengenal diri gue sendiri. Mungkin gue telat yaa baru mengenal diri sendiri beberapa tahun belakangan.. but everyone have their own time zone right?
Dulu... di rumah itu semua semua tersedia dan ada yang ngurus, no, maksud gue bukan yang apa-apa diurusin macem princess. Di rumah itu ada ayah ibu, mau apa tinggal bilang, mereka yang ngurusin listrik bayar ini itu dan lain-lain (paham kan maksudnya gimana?). Gue jadi ngga tau mana yang sebenar benarnya gue mau dan baik buat gue, yaa dicekokin dan ngikutin alur aja gitu.
Lalu... semenjak merantau semua muanya harus ngurusin sendiri apalagi semenjak udah kerja, beli ini itu, ngatur keuangan, catat pengeluaran pemasukan, interaksi sama orang lain, dan banyak lagi, semuanya demi bertahan hidup disini.
Dari semua itu secara gak sadar jadi belajar mengenal diri sendiri. Dulu cuma mikir kok gue gini ya? kenapa? kenapa gue gak bisa begitu?
Sekarang pelan-pelan mulai mencari jawabannya, meluruskan benang kusutnya, dan akhirnya menerima diri sendiri ini yang paling penting.
Sekarang jadi sering bergumam dalam hati, O... ternyata gue tu gak suka begini. Ooo... ini ni yang gue banget. Ooo... gue beda sama mereka. Dan lain-lain.
Mungkin ini yang kata orang proses mencari jati diri. Dan sampe sekarang pun gue masih terus "mencari" dan berusaha "berdamai" untuk diri sendiri.
Terima kasih Jakarta atas semua baik buruknya.
I believe everything happens for a reasons.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar